Sunday, April 20, 2014

Fansub dan Cara Kerjanya [Part 2]



lanjutan dari post yuki sebelumnya yang membahas tentang fansub itu apa dan bagaimana mereka bekerja serta posisi-posisi dalam fansubber di
http://akenoyuki.wordpress.com/2014/04/13/fansub-dan-cara-kerjanya/

sekarang yuki akan membahas lebih dalam lagi tentang perkerjaan fansubber

Menjadi Penerjemah yang baik

Pertama, pahami diri sendiri dahulu. Seberapa banyak atau besar kemampuan yang sudah dimiliki. Mampu menerjemahkan dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia atau bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Dan tidak perlu memaksakan/menganiaya diri sendiri.

Beberapa kemungkinan menjadi penerjemah:
> Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang.
> Ego.

> Agar bisa menjadi penerjemah yang berpengalaman untuk karir masa depan.
> Sangat mencintai Anime/Tokusatsu/Dorama.

Hati-hati dengan beberapa alasan di bawah ini saat ingin menjadi penerjemah:
> Ingin pamer, ingin terkenal, ingin kejayaan dan sebagainya.
> Berkata, "Terjemahan XX jelek, aku masih bisa lebih bagus lagi."


Jangan pernah menjadi penerjemah pada suatu fansub dengan alasan berikut:
> "Aku ingin menyebarkan budaya jepang di sana-sini."
> "Aku ingin mencari uang."

Gaya


Sebagai seorang penerjemah mempunyai kemampuan dan gaya tersendiri. Setiap orang berbeda, jadi tidak perlu meniru gaya orang lain. Terus, pakai alat yang menurutmu pas dan cocok. Misalnya, notepad, sync.in atau langsung di Aegisub. Seandainya kesulitan membaca huruf kanji, kalian bisa memakai software kamus huruf Jepang, misalnya NJStarWP, Wakan, atau JWPce. 

Latihan


Sering latihan akan membuat lebih mahir, seperti yang dikatakan orang-orang, "Practice makes perfect". Carilah skrip berbahasa jepang (kitsunekko.net misalnya) dan video raw. Latihanlah menerjemahkan beberapa episode yang kalian sukai. Jika suka, sesering apapun nggak akan bosan bukan? Kalau sudah terbiasa dan agak mahir, kalian sudah siap bergabung dengan grup yang sudah ada.

Dasar menerjemahkan

Konsistensi adalah raja: Bisa saja kalian merubah gaya saat menerjemahkan seri atau proyek yang berbeda. Tetapi harus konsisten di setiap serinya, jangan pernah berubah/dirubah. Misalnya, kalian menerjemahkan 「妖怪」bukan "youkai", melainkan "siluman". Maka, samakan semua di setiap episodenya dalam satu seri itu. Namun ini tidak berlaku saat menerjemahkan misalnya 「食べる」, kata tersebut bisa berarti "makan", "mengunyah", "menggerogoti", dan lain-lain tergantung konteksnya. Khususnya pada saat kilas balik (flashback), JANGAN PERNAH mengganti hasil terjemahan sebelumnya.

Mencari informasi: Carilah informasi pada film yang akan Anda terjemahkan. Bagaimana ceritanya, latar belakang, lokasi, topik, tata bahasanya dan sebagainya. Ini akan membantu mencegah kesalahan dalam pembuatan subtitle.

Kalian bukanlah penulis naskah: Ingat, kalian bukanlah penulis naskah, melainkan seorang penerjemah. Jadi, jangan asal membuat teksnya.

Terjemahkan maknanya, bukan katanya: Walau kalian bukan penulis naskah, tetapi jangan lupa yang satu ini.   Sebagai contoh, 「おつかれ」= lelah, ini penerjemahan yang kurang masuk akal. Merubahnya ke "sampai jumpa", "kerja bagus", atau "terimakasih" akan lebih masuk akal terguntung pada konteksnya. Sebagai contoh lagi, 「燃えてきたぜ = "aku terbakar", lebih baik diterjemahkan ke "aku jadi bersemangat".

Lihat keadaannya: Biasanya ini yang membuat galau para penerjemah. Ingin menerjemahkan ke bahasa formal atau kebalikannya. Jika ada lelucon, jagalah agar tetap lucu. Dan seandainya itu suatu teka-teki, jagalah agar itu tetap menjadi teka-teki. Terkadang bahasa Jepang terlalu samar dan sulit diterjemahkan ke bahasa lain. Dan jangan lupa tambahkan konteks bahasa Indonesia. Bahasa Jepang agak jarang menggunakan kata "dia/kamu/aku" dan sebagainya, pastikan menambahkan kata tersebut jikalau ada kalimat yang kurang masuk akal jika diterjemahkan secara literatur.

Tahu kemampuan diri sendiri: Jangan menerima tawaran pekerjaan yang lewat dari batas kemampuan. Ingat kalau terjemahan jelek itu lebih buruk dari pada tidak ada terjemahan. Nantinya malah membuat penonton tidak nyaman. Jangan menggunakan bahasa zaman dahulu, dialek tingkat tinggi, atau logat khusus kalau belum terbiasa. Namun alangkah baiknya jika belajar akan hal tersebut.

Source: SekolahFansub
* Buat yang mau belajar lebih lanjut lagi tentang menjadi fansubber bisa ke link nya SekolahFansub itu, yuki liat isinya banyak sekali yang membantu kalau kamu mau belajar untuk nge-sub atau cuman belajar encode

Dibawah ini... hasil sub yang agak... aneh? (jangan berpikir aneh2 ya~)







2 comments:

  1. sekolah fansubnya udah gak ada ya? kok linknya udah gak bisa diklik lagi

    ReplyDelete
  2. sepertinya gitu riizhu..
    sayang banget, padahal webnya bagus buat belajar fansub :<
    tapi gapapa, nanti kalo Yuki ketemu link lain, Yuki tambahin di postnya ^^

    ReplyDelete