Wednesday, August 20, 2014

5 Regrets that most people think before their Death

Pernah nggak kita kepikiran, apakah hidup yang kita jalani selama ini sudah yang terbaik bagi kita? apakah sudah kita jalani sesuai dengan keinginan kita? kali ini Yuki nemuin artikel yang bagus banget :)
*Maaf sebelumnya kalau translate an Yuki agak susah dimengerti*

Kisah seorang suster yang mendengarkan story dari pasiennya:

"Manusia bertumbuh banyak ketika dihadapkan dengan kematiannya, Saya belajar untuk tidak pernah merendahkan kemampuan manusia untuk bertumbuh, beberapa perubahan terjadi dengan sangat menakjubkn, Masing-masing mengalami variasi dari emosi, penolakan, takut, marah, penyesalan, penolakan lagi, dan akhirnya penerimaan, setiap pasien menemukan damai sebelum mereka pergi, setiap pasien.

Ketika ditanyai apakah mereka mempunyai penyesalan atau ada sesuatu yang ingin mereka lakukan, beberapa jawaban yang umum muncul lagi dan lagi, ini adalah 5 yang paling sering dijawab oleh pasien:

1. I wish I’d had the courage to live a life true to myself, not the life others expected of me. (Aku harap aku punya keberanian untuk hidup secara benar-benar diriku, bukan hidup seperti yang orang lain harapkan)

live-the-life-you-want

Ini adalah jawaban tentang penyesalan yang paling banyak dijawab oleh pasien. Ketika menusia menyadari bahwa hidup mereka sudah tidak lama lagi, mereka akan melihat kebelakang, sangat mudah untuk melihat betapa banyaknya mimpi yang tidak terpenuhi. Kebanyakan orang tidak menghargai bahkan setengah dari mimpi-mimpi mereka dan mati dengan mengetahui bahwa itu karena pilihan yang mereka pilih atau tidak pilih

Sangat penting untuk mencoba dan menghargai beberapa dari mimpi mu selama hidup. Sejak saat kamu kehilangan kesehatanmu, itu sudah terlambat. Kesehatan membawa kebebasan, sangat sedikit yang menyadarinya, hingga sampai akhirnya mereka tidak memiliki kesehatan itu lagi

2. I wish I didn’t work so hard. (Aku harap aku tidak bekerja dengan sangat keras)

i-regret-i-worked-so-hard

Jawaban ini kebanyakan datang dari pasien pria yang saya rawat. Mereka merindukan masa muda mereka dan kebersamaan dengan keluarga mereka. Wanita juga ada yang menjawab dengan jawaban ini, tapi karena kebanyakan dari generasi tua, kebanyakan dari wanita bukanlah penghasil nafkah utama. Setiap laki-laki yang saya rawat sangat menyesal menghabiskan banyak sekali waktu hidup mereka untuk pekerjaan

Dengan menyerdehanakan hidupmu dan menyadari pilihan-pilihan yang kamu pilih selama perjalanan, itu mungkin bahwa tidak dibutuhkan pendapatan yang kamu pikir kamu butuh, dan dengan menyediakan ruang di dalam hidupmu, kamu akan lebih bahagia dan lebih terbuka kepada kesempatan baru, yang lebih cocok dengan cara hidup barumu ini.

3. I wish I’d had the courage to express my feelings. (Aku harap aku memiliki keberanian untuk mengekspresikan perasaanku)

no-courage-to-tell-express

Kebanyakan orang memendam perasaan mereka untuk menjaga hubungan satu sama lain. Sebagai hasilnya, mereka menjadi keberadaan yang biasa-biasa saja dan tidak pernah menjadi pribadi yang mereka mampu sebenarnya menjadi. Banyak yang berakibat kepada sakit berhubungan dengan kebencian dan dendam sebagai hasilnya

Kita tidak bisa mengontrol reaksi dari orang lain. Tetapi, meskipun orang akan bereaksi ketika kamu merubah caramu berbicara secara sejujurnya, di akhirnya itu meningkatkan hubunganmu ke tingkatan yang lebih sehata. Itu atau ini melepaskan hubunganmu yang tidak sehat dari hidupmu. Bagaimanapun, kamu tetap menang.

4. I wish I had stayed in touch with my friends. (Aku harap aku tetap berhubungan dengan temanku)

Best-Friend-Forever

Banyak yang tidak menyadari betapa beharganya teman, sampai saat hari hari kematian mereka dan itu kadang tidak mungkin untuk menghubungi mereka lagi. Banyak yang sudah terlalu fokus kepada kehidupan mereka sendiri-sendiri dan membuarkan persahabatan itu lewat begitu saja. Banyak penyesalan yang terjadi akibat tidak menyediakan waktu terhadap pertemanan itu. Semua orang merindukan teman mereka ketika mereka sudah mendekati kematian

Ini adalah hal umum untuk orang yang memiliki kehidupan yang sibuk untuk membiarkan persahabatan itu lewat begitu saja. Tetapi ketika kamu dihadapkan dengan kematianmu, detail-detail fisik kehidupan mulai runtuh, Orang memang ingin agar keuangan mereka teratur semungkin-mungkinnya. Tetapi itu bukan uang atau status yang memiliki arti untuk mereka. Mereka ingin itu untuk orang yang mereka cintai. Tapi kebanyakan, mereka terlalu letih untuk me-manage task ini. Pada akhirnya semua berujung kepada cinta dan hubungan. Hanya itu yang tersisa di hari-hari akhir, Cinta dan Hubungan.

5. I wish that I had let myself be happier. (Aku harap aku membiarkan diriku lebih bahagia)

happiness

Secara mengagetkan, ini juga adalah jawaban yang umum. Banyak yang tidak sadar sampai akhir bahwa kebahagiaan adalah pilihan. Mereka tinggal didalam kebiasaan yang itu-itu saja, yang disebut-sebut sebagai kenyamanan dari kebiasaan meluapi emosi mereka, dan juga kehidupan fisik mereka. Takut untuk berubah membuat mereka berpura-pura terhadap yang lain, dan juga terhadap diri mereka sendiri. Di dalam, mereka ingin tertawa secara sewajarnya, dan ingin memiliki kebodohan dalam hidup mereka lagi.

Ketika kamu ada di saat-saat kematian, apa yang orang lain pikirkan tentangmu sangat jauh dari pikiranmu. Betapa indahnya untuk bisa melepaskan semua itu dan tersenyum lagi, jauh sebelum kamu hampir mati

Life is a choice. It is YOUR life. Choose consciously, choose wisely, choose honestly. Choose happiness.
(Hidup adalah pilihan. Ini adalah HIDUPMU. Pilihlah secara sadar, Pilihlah secara bijak, Pilihlah secara setulus-tulusnya, Pilihlah kebahagiaan)".

Source: vamshare

No comments:

Post a Comment